l
INILAH.COM, Jakarta - Jika Anda suka memakai celana dalam ketat,
sebaiknya kebiasaan ini siap-siap untuk ditinggalkan. Kesenangan yang
mungkin boleh dibilang sepele ini bisa membuat Anda mandul. Wah!
Hasil penelitian ilmiah di AS yang dikutip dari situs askmen.com
menyebutkan, pemakaian celana dalam ketat akan menimbulkan panas
berlebihan bagi testis (buah zakar). Efeknya, akan berpengaruh buruk
pada proses pembentukan sperma. Testis yang terlalu panas akan membuat
spermatozoa loyo.
Testis yang sebesar telur burung puyuh ini terletak dalam scrotum.
Letaknya menggantung agar suhunya lebih dingin dibanding suhu tubuh.
Nah, celana dalam yang terlalu ketat akan mendorong testis ke atas
hingga suhunya lebih panas.
Banyak lelaki memang kurang sreg atau tidak nyaman memakai celana dalam
kendur. Salah satu alasannya, mereka takut kondor bila celana dalamnya
kendor. Padahal, longgar atau ketatnya celana tidak ada hubungannya
dengan kondor.
Agar terjadi kehamilan, jumlah dan kualitas sperma anda harus
benar-benar bagus. Sekadar tahu, air mani pria terdiri dari dua bagian,
yaitu spermatozoa dan plasma semen.
Menurut kriteria WHO, air mani yang normal harus memiliki jumlah total
spermatozoa di atas 20 juta per ml. Dari jumlah ini, 60% harus merupakan
sel sperma bergerak. Dari 25% sperma yang bergerak, harus mampu
bergerak cepat dan lurus. Masih ada lagi, paling tidak, 50% dari sperma
yang ada harus berkepala normal.
Meskipun demikian, besarnya jumlah spermatozoa tidak menjamin terjadinya
pembuahan sel telur. Meski jumlahnya sedikit, tapi jika mampu bergerak
cepat, bisa saja terjadi pembuahan. Kendati jumlah spermatozoa hanya
5-10 juta per ml air mani, pembuahan bisa terlaksana asal mutu
spermatozoa baik. Yang sulit diobati adalah jika di dalam air mani sama
sekali tidak mengandung sel-sel sperma. Keadaan ini disebut azoospermia.
Untuk membuat spermatozoa bergerak cepat, sebaiknya seorang lelaki rajin
berolah raga dengan teratur agar sirkulasi darah menjadi lancar dan
baik.
Juga sangat dianjurkan untuk tidak merokok, dan satu faktor yang sudah
disebutkan di atas: tidak memakai celana dalam yang ketat.
Perlu diketahui, dalam perjalanannya menuju sel telur, spermatozoa juga
bisa mengalami hambatan. Bahkan kadangkala semua mati dalam perjalanan,
misalnya karena derajat keasaman Mrs V terlalu tinggi.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat kesuburan lelaki
adalah polusi udara. Para lelaki yang bekerja di luar ruangan, misalnya
polisi lalu lintas, dan banyak menghirup unsur-unsur kimia seperti
timbal, memiliki risiko kemandulan yang tinggi. Bahkan mandi sauna pun
bisa menimbulkan beban tersendiri bagi testis.
Selain yang disebutkan di atas, ternyata masih ada hal lain yang
mempengaruhi kesuburan lelaki, yakni gangguan terhadap testis dan
kelainan pada sperma. Hal ini bisa terjadi karena hormon reproduksi yang
tidak sempurna atau infeksi akibat ulah mikroorganisma.
Selain masalah pada spermatozoa, mutu plasma semen pun ternyata
berpengaruh pada kesuburan lelaki. Di dalam plasma semen inilah terdapat
bermacam komponen dan zat kimia yang penting bagi kelangsungan hidup
spermatozoa.
Penyakit kelamin yang menjangkiti tubuh semasa muda juga berpengaruh
terhadap proses pembuahan. Begitu juga penyumbatan yang terjadi pada
saluran sperma.
Meskipun demikian, bagi lelaki yang menderita azoospermia (air mani sama
sekali tidak mengandung sel sperma) maupun oligospermia (sel sperma
berjumlah sedikit), kini punya harapan baru. Beberapa waktu lalu, para
peneliti Jepang berhasil menemukan suatu zat yang dapat menyembuhkan.
Namanya interferon-alfa.
Zat ini berperan dalam menghambat pertumbuhan berlebih dari sel-sel yang
merugikan di testis. Interferon-alfa ini konon mampu merangsang monosit
(bagian sel darah putih) untuk menghancurkan bakteri dan virus hingga
sperma menjadi bersih dan sempurna.
Satu hal penting yang harus diingat, ukuran kesuburan seorang lelaki
bukan terletak pada banyaknya air mani yang dikeluarkan ketika ML. Yang
lebih penting, seberapa cepat pergerakan spermatozoa.
Karena itu, bagi pasangan yang hendak menikah disarankan untuk
memeriksakan terlebih dahulu kesuburan masing-masing agar tak timbul
masalah di kemudian hari. Rasanya memang sulit menerima kenyataan bahwa
pasangan kita tidak subur, padahal, hari pernikahan sudah ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar